Systematic Literature Review: Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Katarak Pada Lansia
DOI:
https://doi.org/10.71417/galen.v1i2.19Keywords:
Faktor Risiko, Katarak, LansiaAbstract
Katarak adalah opasitas lensa yang menjadi faktor utama yang menyebabkan kebutaan di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2023, sekitar 18 juta orang menderita kebutaan bilateral akibat katarak, dan di Indonesia 77,7% kasus kebutaan yang disebabkan oleh katarak yang tidak diobati terjadi pada orang berusia >50 tahun. Tinjauan pustaka ini ditujukan untuk menelusuri faktor risiko utama yang berperan dalam kejadian katarak pada lansia, dengan merujuk pada literatur yang diterbitkan di berbagai jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional antara tahun 2018–2025. Analisis terhadap 10 literatur menunjukkan bahwa usia lanjut, jenis kelamin, pekerjaan, diabetes, dan hipertensi adalah faktor utama yang mempengaruhi kejadian katarak. Selain itu, trauma mata dan kebiasaan merokok sebagai faktor sekunder mempercepat perkembangan penyakit.
Downloads
References
Aini, A. N., & Santik, Y. D. P. Kejadian Katarak Senilis di RSUD Tugurejo. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(2), 295–306.
Aprilia, R. Hubungan Faktor Resiko Pekerjaan dengan Kejadian Katarak di Poli Mata RSUD Meuraxa Banda Aceh. Jurnal Health Sains, 1(6), 407–413.
Azzahro, T. A., & Subekti, F. E. Systematic Literature Review: Efektivitas Penggunaan Media Evaluasi Digital dalam Pembelajaran Matematika. Biormatika: Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 8(2), 207–213. https://doi.org/10.35569/biormatika.v8i2.1331
Brar, V. S., Law, S. K., Levine, L. M., Goldstein, M. H., & Katowitz, W. R. Fundamentals and Principles of Ophthalmology. American Academy of Ophthalmology.
Detty, A. U., Artini, I., & Yulian, V. R. Karakteristik Faktor Risiko Penderita Katarak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 12–17.
Fernanda, F., Hayati, F., & Rizarullah. Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan Angka Kejadian Penyakit Katarak di Poli Mata RSUD Meuraxa Banda Aceh Tahun 2018. Jurnal Aceh Medika, 4(1), 36–42.
Firyal, A., Bastian, F., Lidiawati, M., & Fadhil, I. Karakteristik Kejadian Katarak di RSPUR Kota Banda Aceh. The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced, 3(2), 599–605.
Harun, H. M., Abdullah, Z., & Salmah, U. Pengaruh Diabetes, Hipertensi, Merokok dengan Kejadian Katarak di Balai Kesehatan Mata Makassar. Jurnal Kesehatan Vokasional, 5(1), 45–52. https://doi.org/10.22146/jkesvo.52528
Hondrizal, Hutaperi, B., Damayanti, F., Nani Jelmila, S., & Ashan, H. Hubungan Diabetes Melitus Terhadap Penderita Katarak. Scientific Journal, 3(4), 209–220.
Husna, H. N., Purwanto, T., Paturohman, R., Arief, R. R., Bakti, U., & Husada, T. Faktor Risiko Kejadian Katarak di Puskesmas Sukaresik Tasikmalaya Tahun 2022. Journal of Indonesia Optometrists, 2(1), 11–20.
Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Katarak Pada Dewasa.
Lumunon, G. N., & Kartadinata, E. Hubungan antara Merokok dan Katarak pada Usia 45–59 Tahun. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 3(3), 126–130. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2020.v3.126-130
Martyana, D. E. Faktor Risiko Katarak di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran, 51(4), 185–188.
Milasari, M. T. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Katarak di Rumah Sakit Umum Sriwijaya Tahun 2022. Prosiding Seminar Nasional, 166–178.
Muliani, R., Simanjuntak, R., & Jundiah, S. Hubungan Tingkat Kebiasaan Merokok dengan Stadium Katarak Senilis di Poliklinik Katarak dan Bedah Refraktif (KBR) Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Journal of Medicine and Health, 2(5), 1–10. https://doi.org/10.28932/jmh.v2i5.1896
Natasia, K., Tukan, R. A., Najihah, Wijayanti, D., & Os, M. I. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Katarak. Jurnal Berita Kesehatan: Jurnal Kesehatan, 17(1), 1–13.
Paulus, M., Jordanow, S., & Millemann, J. A. Adoption Factors of Digital Services—A Systematic Literature Review. Service Science, 14(4), 318–350. https://doi.org/10.1287/serv.2022.0305
Pitoy, G. S. M., Wungouw, H. I. S., Polii, H., & Tomohon, M. Identifikasi Faktor Resiko Katarak pada Pasien Poli Mata Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 12(2), 589–594.
Praja, I. S., Hendriati, H., & Machmud, R. Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Katarak Senilis di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia, 4(1), 25–32.
Puspita, R., Ashan, H., & Sjaaf, F. Profil Pasien Katarak Senilis pada Usia 40 Tahun ke Atas di RSI Siti Rahmah Tahun 2017. Health & Medical Journal, 1(1), 15–21.
Putri, N. R., Ramlan Ramli, R., & Savista, T. M. Gambaran Faktor Risiko Terjadinya Katarak di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu dan Klinik Spesialis Mata Mitra. Jurnal Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan, 4(1), 19–24.
Ratnawati, H., Apino, E., Djidu, H., Kartianom, & Anazifa, R. D. Pengantar Analisis Meta. Parama Publishing. https://www.researchgate.net/publication/334644017_Pengantar_Analisis_Meta#fullTextFileContent
Sudrajat, A., Al-Munawir, & Supangat. Pengaruh Faktor Risiko Terjadinya Katarak terhadap Katarak Senil pada Petani di Wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo Kabupaten Jember. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 4(2), 41–48.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Kadek Elvina Kusuma Putri, Naila Fathiya Isnanto, Muhammad Maulana, Rani Himayani (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.