Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan Nyeri Haid pada Remaja di Kelurahan Gayamdompo
DOI:
https://doi.org/10.71417/galen.v1i2.61Keywords:
Aromaterapi Lavender, Nyeri Haid, RemajaAbstract
Nyeri haid merupakan salah satu keluhan yang umum dialami oleh remaja putri selama menstruasi dan dapat mengganggu aktivitas serta menurunkan kualitas hidup. Nyeri ini disebabkan oleh peningkatan hormon prostaglandin yang memicu kontraksi otot rahim, sehingga menimbulkan rasa nyeri di perut bagian bawah hingga punggung bawah. Salah satu metode non-farmakologis yang efektif untuk mengurangi nyeri haid adalah penggunaan aromaterapi lavender. Lavender mengandung senyawa aktif seperti linalool yang memiliki efek sedatif untuk membantu menciptakan rasa tenang dan mempercepat proses relaksasi, serta linalyl asetat yang berfungsi mengurangi ketegangan otot dan sistem saraf. Pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri haid pada remaja di Kelurahan Gayamdompo. Penelitian menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest dan melibatkan 22 remaja putri sebagai sampel menggunakan teknik total sampling. Skala nyeri diukur dengan NRS (Numeric Rating Scale) dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Menunjukkan penurunan rata-rata skala nyeri dari 5,00 menjadi 1,45 dengan nilai pValue 0.000 (≤0,05). Ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri haid pada remaja di Kelurahan Gayamdompo.
Downloads
References
Amera, T. (2008). Aromaterapi dan manfaatnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Azizah, N., & Kusumawardani, A. (2019). Efektivitas aromaterapi lavender terhadap penurunan dismenore pada remaja putri. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 55–63.
Frisca, A., Rahayu, S., & Handayani, D. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore pada remaja. Jurnal Kebidanan, 11(1), 45–52. https://doi.org/10.xxxx/jkebidanan.v11i1.2022
Hasanah, M., & Samaria, D. (2022). Regulasi emosi dan intensitas nyeri haid primer remaja putri. Jurnal Keperawatan (JKep), 7(2), 166–177. https://doi.org/10.32668/jkep.v7i2.1049
Hesti, P., Lestari, R., & Yuliana, S. (2023). Hubungan gaya hidup dengan dismenore pada remaja. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 14(1), 21–29.
Indah, F., & Susilowati, T. (2022). Gambaran dismenorea saat aktivitas belajar di ruang kelas pada siswi SMA Muhammadiyah 1 Sragen. Journal Locus Penelitian dan Pengabdian, 1(6), 459–465. https://doi.org/10.36418/locus.v1i6.143
Itani, R., Soubra, L., Karout, S., Rahme, D., Karout, L., & Khojah, H. M. J. (2022). Primary dysmenorrhea: Pathophysiology, diagnosis, and treatment updates. Korean Journal of Family Medicine, 43(2), 101–108. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8943241/
Koensoemardiyah. (2009). Aromaterapi: Terapi pengobatan holistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Maharani, D., & Hartutik, S. (2023). Penerapan senam dismenore terhadap skala nyeri haid pada remaja putri di wilayah Desa Jatiyoso Kabupaten Karanganyar. Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan, 1(4), 182–192. https://doi.org/10.59841/jumkes.v1i4.280
Maharani, Y. V., Fatmawati, E., & Widyaningrum, R. (2016). Pengaruh aromaterapi bunga lavender (Lavandula angustifolia) terhadap intensitas nyeri haid (dismenore) pada mahasiswi STIKES Madani Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Madani Medika, 7(1), 43–49.
Nofeni, R. S., Haniyah, S., & Hikmanti, A. (2023). Hubungan dismenorea dengan aktivitas belajar pada remaja. Jurnal EduNursing, 7(2), 62–71. http://journal.unipdu.ac.id
Nuraeni, R., & Nurholipah, A. (2021). Aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri haid (dysmenorrhea) pada mahasiswi tingkat II. Jurnal Keperawatan Silampari, 5(1), 178–185. https://doi.org/10.31539/jks.v5i1.2834
Pasero, C., & McCaffery, M. (2011). Pain assessment and pharmacologic management. St. Louis, MO: Mosby Elsevier.
Putri, N. P. O., & Adhitya, I. P. G. S. (2024). Faktor risiko yang mempengaruhi dismenore pada remaja. Jurnal Inovasi Kesehatan Terkini.
Rakhmawati, R. (2020). Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan dismenore pada remaja putri. Jurnal Kesehatan, 12(2), 77–84.
Ramadhani, B. (2019). Pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(2), 112–118.
Setiawan, D. (2018). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada siswi SMA. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 9(1), 35–42.
Utari, A. (2018). Hubungan status gizi dengan kejadian dismenore pada remaja putri. Jurnal Kebidanan, 7(2), 89–96.
Wieminaty, R., Sari, N., & Putri, H. (2023). Efektivitas yoga terhadap penurunan dismenore pada remaja. Jurnal Kesehatan dan Olahraga, 15(1), 55–62.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Avisia Lukiana (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.