Parameter Spesifik dan Non Spesifik Tanaman Simplisia Bawang Batak  (Allium Chinense)

Penulis

  • Fitri Maria Longga Haloho Universitas Sari Mutiara Indonesia Penulis
  • Cindirawati Putri Mora Universitas Sari Mutiara Indonesia Penulis
  • Intan Mawaddah Universitas Sari Mutiara Indonesia Penulis
  • Sumingwa Sari Universitas Sari Mutiara Indonesia Penulis
  • Najla Yumna Arini Universitas Sari Mutiara Indonesia Penulis
  • Eva Diansari Marbun Universitas Sari Mutiara Indonesia Penulis
  • Devina Ferisca Mawardi Universitas Sari Mutiara Indonesia Penulis
  • Grace Anastasia Br Ginting Universitas Sari Mutiara Indonesia Penulis

DOI:

https://doi.org/10.71417/galen.v1i2.33

Kata Kunci:

Bawang Batak, Ekstraksi , Fitokimia, Herbal, Morfologi

Abstrak

Tanaman obat telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai solusi pengobatan tradisional, salah satunya adalah bawang Batak (Allium chinense G.Don.), yang dikenal memiliki berbagai manfaat farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik simplisia herba bawang Batak serta menganalisis parameter spesifik dan non-spesifiknya berdasarkan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut air dan etanol. Sampel diambil dari herba segar, disortasi, dikeringkan, dibuat simplisia, dan diekstraksi. Uji dilakukan meliputi uji organoleptik, makroskopik, mikroskopik, skrining fitokimia, kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar larut air dan etanol, serta susut pengeringan.  Hasil menunjukkan bahwa bawang Batak mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, dan steroid. Kadar senyawa terlarut lebih tinggi dalam pelarut air (0,4666) dibandingkan etanol (0,3523), menunjukkan air sebagai pelarut yang lebih efektif dalam mengekstrak senyawa polar. Nilai susut pengeringan (7,789%) dan kadar air (8,5%) menunjukkan bahwa simplisia memenuhi syarat kualitas. Namun, kadar abu tidak larut asam (40,5%) tidak memenuhi standar, yang mengindikasikan perlunya perbaikan pada proses penyiapan bahan. Secara keseluruhan, hasil penelitian memperkuat potensi bawang Batak sebagai sumber senyawa bioaktif, khususnya untuk ekstrak polar. Penggunaan air sebagai pelarut disarankan untuk efektivitas ekstraksi senyawa aktif.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Anggriani, S. D. (2022). Determination of total phenolic, total flavonoid andantioxidant activity of Batak onion extract (Allium chinense G. Don).

Octariani, R., Harahap, U., & Satria, D. (2021). Potensi Farmakologis Bawang Batak (Allium chinense G.Don): Review Literatur. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia.

Prima, S. R., & Pramesti, N. A. (2019). Identifikasi Kandungan Senyawa Fraksi Bawang Batak (Allium Chinense G.Don) Lokal Pulau Samosir Dengan Metode Gas Chromatography Mass Spectrometry (Gc-Ms) Identification Of Compound Content Of Fractions From Batak Onion Local Somosir Island Using The Gas C. Template Penulisan Manuskrip Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal, 26, 26–35.

Saifudin, A., Lestari, R. P., & Hidayati, N. (2018). Panduan Praktis Standarisasi Ekstrak Tanaman Obat. Buku Kedokteran EGC.

Shigyo, M., Tashiro, Y., & Okubo, H. (2018). Allium Genetic Resources and Breeding in Asia. Genetic Resources and Crop Evolution. https://doi.org/10.1007/s10722-018-0623-5

Supomo, B., Sari, D. N., & Putri, N. R. (2021). Pemanfaatan Tanaman Obat dalam Kehidupan Sehari-hari di Indonesia. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kesehatan.

Diterbitkan

2025-08-02

Cara Mengutip

Parameter Spesifik dan Non Spesifik Tanaman Simplisia Bawang Batak  (Allium Chinense). (2025). Galen: Jurnal Riset Ilmu Farmasi Dan Kesehatan, 1(2), 352-370. https://doi.org/10.71417/galen.v1i2.33